Reviewmu.com

Jumat, 10 Oktober 2008

MEREKA MENUNGGU ULURAN TANGAN KITA

by yahya widodo


Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar
Dikala takbir dan tahmid berkumandang di segala penjuru tanah air, banyak masyarakat kita dengan suka cita menyambut kedatangan hari kemenangan bagi umat islam.
Mereka yang merantau di jakarta, meneympatkan pulang kampung demi untuk bisa sungkem kepada orang tua.
tapi taukah anda di antara mereka yang menyambut datangnya hari kemenangan, masih banyak saudara saudara kita yang masih berjuang demi mencari sesuap nasi...?
mereka tida mengenal apa itu hari kemenganan, apa itu berlebaran, mereka sibuk mencarai makan, mereka tidak punya rumah, mereka tida punya baju baru.

Pada lebaran H-2 kemarin, saya menyempatkan untuk pulang kampung juga.
saat melakukan perjalanan pulang kampung, saya beristirahat di sebuah rumah makan yang berada di ngawi.
kami sekeluarga terlalu kelelahan, kami langsung pesan makanan dan minuman dan nikmat sekali rasanya.
di tengah tengah waktu kita makan tiba tiba ada seorang ibu yang menggendong bocah balita dan sedang menuntun anak kecil yang sedang menangis.
ibu itu pakaiannya compang camping dan saya bisa langsung menebak bahwa mereka itu tuna wisma.
lalu ibu itu menyapa saya " pak, nyuwun separing paring mawon, kagem tumbas maem..."
mendengar sapaan ibu itu saya merasa sedih, ternyata masaih banyak sodar sodara kita yang masih susah beli makan untuk anak anaknya.
lalu ibu itu saya tanya " bu, knapa anaknya menangis terus ?
ibu menjawab " anak saya kelaparan pak, dan minta di belikan baju baru utk berlebaran, tapi saya gak punya uang"
" ooo gitu, ya sudah sekarang ibu dan anak ibu makan dulu disini, nanti saya yang bayar"

terlihat dari wajah ibu dan anaknya gembira sekali, setelah saya pesankan makan buat mereka, ibu itu berterimakasih sekali karena masih ada orang yang peduli akan nasibnya.
dan setelah makan dengan kenyang, lalu ibu itu berpamitan utk pergi
" bu...ini ada uang sedikit utk beli baju anak ibu, biar mereka tidak menangis lagi" kataku.
" terimakasih pak, semoga allah membalas kebaikan bapak" jawab ibu sambil memeluk saya dan menjabat tangan saya

Pembaca yang budiman

setelah mengalami kisah di atas, saya merasa terharu sekali.
si ibu itu rela berjalan mengais sampah, meminta minta demi anaknya agar bisa makan.
subhanallah....
ternyata masih banyak sodara sodara kita yang membutuhkan uluran tangan kita.
dan itulah potret kehidupan rakyat miskin di indonesia, tapi pertanyaannya knapa malah harta rakyat di korupsi oleh pejabat2 yang duduk di DPR?
sudahlah...sekarang tidak usah mengungkit ungkit harta korupsi, sekarang mari kita raih kesuksesan kita agar kita bisa membantu sodara sodara kita yang kesusahan.

salam sukses selalu

yahya widodo

2 komentar:

-- mengatakan...

Semoga kita tidak menjadi manusia berhati batu, sehingga tangan kita pun ga akan kaku untuk bisa saling memberi :)

Efi Fitriyyah mengatakan...

Ya, menyedihkan ya. Negeri ini sebenernya kaya tapi masih banyak yang hidup dengan kondisi memprihatinkan. Cape rasanya menuntut pemerintah untuk melek dengan kondisi ini. Kalaupun ya cuma segelintir aja yang punya kepedulian. Semoga kita tidak dibutakan dengan realitas ini.