Reviewmu.com

Jumat, 26 September 2008

MAAFKAN DIA

by andriewongso


Dikisahkan, suatu hari saat pulang dari sekolah, tingkah si bungsu tiba-tiba menjadi pendiam, murung, dan lesu. Si ibu, walaupun sedikit khawatir tapi tahu bahwa tidak lama kemudian anaknya pasti akan bercerita kepadanya.Malam hari saat sekeluarga bersantai, si bungsu menghampiri ibunya dengan gontai dan berkata, "Bu, tadi di sekolah aku di panggil oleh pak guru ke ruangannya. Gara-garanya begini bu. Ibu jangan marah dulu ya. Tadi ada teman cewek menangis gara-gara si Toni, temen yang sering kemari itu loh Bu, Ibu tau kan? Dia melecehkan cewek itu dengan kata-kata kotor, ceweknya nangis lapor ke guru, trus Toni dipanggil ke ruang guru. Yang hebatnya Bu, Toni bilang ke pak guru kalau aku yang ngajarin dia ngomong kotor. Aduh bu, dia benar-benar keterlaluan. Memfitnah itu namanya. Ibu nggak percaya kan kalau aku ngajarin Toni begitu? Suer Bu, aku nggak pernah begitu ke dia! Keluar dari ruang guru, di depan kelas Toni nangis-nangis Bu, nyalahin aku katanya gara-gara aku dia kena hukuman" dengan nada berapi-api si bungsu melepas uneg-unegnya.Keesokan harinya dan beberapa hari berikutnya, kasus masih berlanjut. Beberapa teman menjauhi si bungsu karena justru dia yang dituduh sebagai biang kerok, penjahat lah, penyebar fitnah, dan lain-lain. Beberapa teman pun menyalahkan si bungsu bahkan menyuruhnya minta maaf kepada Toni. "Sungguh tidak adil ya Bu, aku yang nggak salah, kok aku yang disuruh minta maaf?" kata si bungsu mengeluh ke ibunya. Ayahnya yang diam-diam mengikuti kisah si anak, memutuskan saatnya berbicara. "Nak, kalau Kamu merasa benar, tetap pegang kebenaranmu itu. Ayah yakin, Sikap teman-temanmu itu hanyalah sementara, nanti mereka pasti tau siapa yang punya kualitas yang baik. Temanmu Toni, berbuat salah. Tidak ada salahnya Kamu memaafkan dia kan?" "Dia sudah begitu menyakiti aku, apa untungnya memaafkan dia yah?" tanya si bungsu penasaran. "Loh, apa ruginya memaafkan dia?" jawab ayah sambil tersenyum. "Coba perhatikan. Sejak kejadian itu, setiap hari kamu ngomel melulu, sebel, marah-marah, tidak konsen belajar, tidak happy. Nah, Apa untungnya Kamu seperti itu? Dengan memaafkan Toni dan kembali bersikaplah seperti dulu lagi. Orang serumah happy, Kamu juga kembali happy, nah nggak rugi kan memaafkan itu? Damai dan nyaman semuanya."

Pembaca yang budiman,

Kesalahan orang kepada kita, apapun bentuknya, jika terus kita simpan dan pikirkan, maka hati ini akan terasa panas adanya alias badmood. Konsen kita di pekerjaan pun pasti akan terganggu. Tiba-tiba kita menjadi mudah jengkel dan marah-marah terhadap hal lain yang mungkin tidak terkait sama sekali. Puasa di bulan Ramadhan ini, sungguh saat tepat untuk mengingatkan kita, agar kita mampu menahan godanya nafsu, terutama amarah dan kebencian. Mari berlatih untuk memaafkan, mengampuni. Bukan sekedar lipservice, tetapi ikhlas dari lubuk hati. Agar Idul Fitri nanti menjadi momen kemenangan kita di mata Illahi. Amin.Dalam kesempatan ini saya mengucapkan

Selamat Idul Fitri 1429 H, Minal Aidin Walfaidzin,
Mohon Maaf Lahir Batin

Selasa, 23 September 2008

SAYA TIDAK MAU MENJADI PECUNDANG

Oleh : FreeHant

Jika kita di berikan sebuah pertanyaan "Apakah Anda mau menjadi Pecundang?", saya sangat yakin, tidak seorangpun akan menjawab mau atau dengan kata lain setiap orang pasti ingin menjadi pemenang. Akan tetapi hanya sedikit orang yang mau melakukan tindakan untuk menuju sebuah kemenangan atau kalau dalam bahasa kerennya : "ONLY A FEW PEOPLE THAT DOING SOMETHING TO BE A WINNER".

Dalam sebuah pertandingan pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Dan hidup ini adalah sebuah pertandingan mencapai sebuah kesuksesan. Untuk memenangkan sebuah pertandingan, kita membutuhkan mental juara, stamina prima, strategi jitu dan taktik yang inovatif. Artinya sebelum kita memasuki arena pertandingan, kita harus mempersiapan mental kita untuk menjadi pemenang oleh karena itu kita membutuhkan stamina yang prima karena jika stamina kita cepat loyo maka musuh kita akan gampang mengalahkan kita. Kita harus selalu berasumsi bahwa musuh kita juga mempunyai mental juara dan stamina yang prima, bahkan mungkin lebih dari kita, oleh karena itu kita harus mempersiapkan strategi yang jitu, dengan strategi yang jitu kita akan tau kapan kita harus menyerang dan kapan kita harus bertahan. Dan jika ternyata musuh kita juga mempunyai strategi yang jitu juga, senjata pamungkas kita adalah taktik yang inovatif, dengan ini kita akan mudah untuk meng-counter strategi yang diterapkan oleh musuh karena kita mampu melakukan manuver yang tidak terbaca oleh musuh.

Melihat dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa memang pada kenyataannya banyak orang yang hanya mempunyai keinginan untuk menjadi pemenang tanpa mau melakukan sesuatu. Kemenangan harus kita raih, karena kemenangan tidak akan mungkin menghampiri kita tanpa kita melakukan sesuatu. Untuk meraih sebuah kemenangan membutuhkan perjuangan dan pengorbanan, akan tetapi sebuah pengorbanan dan perjuangan untuk meraih kemenangan tidaklah terasa berat dan menyakitkan setelah kita mendapatkan kemenangan di dalam genggaman tangan kita.

Oleh karena itu, mulai detik ini saya akan merubah prinsip hidup saya :
“SAYA TIDAK MAU MENJADI PECUNDANG! DAN SAYA JUGA TIDAK MAU DI PECUNDANGI DIRI SAYA SENDIRI! SAYA AKAN MENGALAHKAN KEMALASAN SAYA, KESOMBONGAN SAYA, KEBODOHAN SAYA, KEANGKUHAN SAYA DAN SEGALA SISI NEGATIF SAYA UNTUK MENCAPAI SEBUAH KEMENANGAN YANG SEJATI.”
Bagi Anda yang membaca artikel ini, Anda adalah orang yang beruntung, karena setelah membaca artikel ini, saya sangat yakin Anda akan segera memulai langkah Anda untuk meraih kemenangan Anda. Dan bagi Anda yang telah menjadi pemenang, saya juga sangat yakin Anda akan segera memulai langkah Anda untuk menuju ke pertandingan yang lebih tinggi dari pertandingan-pertandingan yang telah Anda menangkan. Jangan pernah takut untuk menjadi pemenang dan jangan pernah menyerah sebelum kita dapat meraih kemenangan itu.

SALAM SUKSES SELALU

Senin, 22 September 2008

BELAJAR MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DARI LEBAH


Oleh : I PUTU YUDIANTARA

Mungkin satu dua hal membuat anda merasa rendah diri. saya punya sebuah cerita untuk anda.suatu hari seekor gajah bertemu dengan seekor lebah. si gajh kemudian menghina lebah itu karena lebah itu begitu kecil. namun si lebah merasa tidak rendah diri sedikitpun si gajah jadi heran dan bertanya "memangnya kenapa kau tidak merasa renadah hati? bukankah kau begitu kecil dan sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan aku yang besar ini?"
"aku memang kecil, gajah" kata si lebah dengan rendah hati (bukan rendah diri), "tetapi tidakkah kau sadar akan satu hal"
"apa?"
"bahkan aku yang kecil dan tidak sebanding denganmu ini pun memiliki satu keunggulan yang tidak kau miliki"
"apa itu" si gajah makin heran dan tidak terima "tidak mungkin mahluk kecil sepertimu ini memiliki kelebihan!"
"begini" kata si lebah dengan tenang, "aku dapat menghasilkan madu. bahkan jika aku menyerap sari bunga bangkai pun aku tetap bisa menghasilkan madu. tetapi kau, hanya bisa menghasilkan kotoran, meskipun yang kau makan adalah madu"
si gajah pun tertegun tidak menyangka, dan tentu saja tidak terima.Begitulah seharusnya kita. bahkan seekor lebah yang kecilpun tidak merasa rendah diri, kerena dia sadar, meski dia kecil namun dia tetap memiliki satu keunggulan yang bahkan si gajah pun tidak memilikinya.
Jika anda mau sukses, maka jangan sesekali anda menyesali kelemahan anda, tetapi kembangkan apa yang bisa menjadi kelebihan dalam diri anda. maka kelemahan anda tidak akan terlihat lagi. lagi pula apa gunanya kelemahan disesali? apalagi sampai membuat minder. lebih baik kembangkan kekuatan untuk menmghadapi kelemahan itu.

Minggu, 21 September 2008

JERITAN DI KEHENINGAN MALAM

By yahya widodo

Alkisah, Pada suatu desa hiduplah sebuah keluarga yang amat sederhana.
Keluarga tersebut hanya terdiri dari bapak, ibu dan satu anak yang masih berumur 2 tahun.
Sang bapak adalah seorang pekerja srabutan yang tidak tentu dapat penghasilan tiap harinya, kadang2 kerja dapet upah tapi terkadang juga gak ada kerjaan.
Sementara sang ibu hanya sebagai ibu rumah tangga biasa dan kesehariannya hanya mengurusi buah hatinya yang masih berumur 2 tahun.
Pada suatu saat sudah seminggu sang bapak tidak dapat pekerjaan yang mengakibatkan mereka harus makan seadanya.
Hari ini makan ketela, besok makan nasi gaplek, dan besoknya lagi makan nasi aking.
Begitulah kondisinya
sehingga sang anak kelihatan kurus kering pertanda kurang gizi.
Pa da suatu hari di keheningan malam yang sunyi, tiba2 sang anak terbangun dan menangis memecah keheningan malam.
Dia minta di buatin mimik susu, karena susu yang tersedia sudah habis, akhirnya sang anak hanya di kasih air putih.
Namanya juga anak kecil, sang anak tetap nangis terus....
sang bapak dan ibu kebingungan karena anaknya nangis terus karena kelaparan dan kehausan, dan itu berlanjut sampe hari2 berikutnya dan begitu seterusnya.

Pembaca yang budiman

Miris juga di kalau membaca cerita di atas.
Anaklah yang akhirnya menanggung kemalasan dari orang tua.
Bagi anda yang saat ini menjadi orang tua, jangan sia2kan waktu anda.
Buanglah kemalasan anda, buang ego anda dan mulailah menatap kedepan
Bekerja lebih keras agar anak anda, istri anda bisa tersenyum lepas karena kesuksesan anda.
Agar mereka bangga kepada anda
C U K U प
Oleh : Berny Gomulya
Ada seorang kawan yang selalu hidup di masa depan। Ketika masih berjalan kaki, ia berdoa untuk memiliki motor. Ketika sudah memiliki motor, ia tidak puas, ia ingin memiliki mobil. Ketika telah memiliki mobil, ia tetap tidak puas, ia ingin memiliki mobil yang lebih bagus lagi. Orang-orang disekitarnya, menyebutnya sebagai orang yang hidupnya selalu di masa depan, bukan di masa sekarang. Ia selalu mengeluh dan jarang sekali mensyukuri apa yang dimiliki saat ini. Akibatnya, hidupnya menjadi kurang produktif karena hari-hari yang dilaluinya terasa begitu berat.

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan matanya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Ia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, ia membiarkan mata air itu terus mengeluarkan kepingan uang emas, hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena ia tak pernah bisa berkata cukup.
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Orang tua mengomel anak-anaknya terlalu menuntut banyak hal. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?
Adalah wajar dan dapat dimengerti bila Anda ingin memiliki banyak uang. Memiliki banyak uang, khususnya di jaman kapitalis seperti sekarang ini, adalah sama dengan memiliki banyak hal. Kesejahteraan memang berkaitan dengan uang, akan tetapi, yang paling penting adalah bahwa kesejahteraan tidak disebabkan oleh uang. Tahukah Anda bahwa bukan uang yang membuat bahagia? Anda dapat memiliki mobil mewah, rumah besar, anak-anak yang bersekolah termahal, dan istri Anda sangat cantik bagai seorang supermodel. Tetapi mungkin Anda tetap tidak bahagia, dan Anda tidak tahu mengapa. Sebagaimana diakui oleh banyak orang, mengucapkan kata cukup adalah bagian terberat dalam perjalanan hidup menuju kesejahteraan dan kebahagiaan sesungguhnya.
Cukup bukanlah soal berapa banyak yang Anda punyai. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya mampu diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Belajarlah untuk berkata "Cukup".
Tidak salah bila Anda memiliki target dalam hidup Anda. Jangan turunkan target yang ingin Anda capai. Hanya saja, apapun level hidup Anda sekarang ini, punyai rasa cukup tanpa melepaskan pengharapan yang lebih besar di depan sana. Rasa cukup membuat hidup Anda menjadi lebih produktif.


Tips meningkatkan produktivitas Anda:
Bebaskan diri Anda dari kecemasan.
Syukuri dimanapun Anda sekarang berada.
Punyai rasa cukup tanpa melepaskan pengharapan yang lebih besar di depan sana.
Antara Puasa, Kepompong Dan Tujuan हिदुप
Oleh : Ade Asep
DI Bulan Ramadhan ini umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh। Tujuannya tiada lain adalah mencapai derajat ketakwaan bagi yang mendapatkannya। Mengapa demikian, karena tidak semua yang berpuasa bisa mencapai derajat ketakwaan. Tergantung pada kualitas puasanya seperti apa.Ada yang berpuasa hanya mendapatkan rasa haus dan lapar saja. Ada juga yang berpuasa tapi sedikit mendapatkan kenikmatan spiritual, dan ada juga yang berpuasa dan mendapatkan kebahagiaan dalam berpuasa. Akan tetapi kita tidak bisa mengetahui mana orang yang berpuasa dan mendapatkan makna puasa dan orang yang tidak mendapatkannya. Soalnya kualitas puasa sangat individual dan hanya Allah yang mengetahui apakah puasanya diterima atau tidak.Memang ada indikator lain untuk melihat kualitas puasa seseorang. Secara sederhana orang yang benar dalam berpuasa akan muncul perubahan-perubahan dalam sikap, watak, cara berbicara, cara berinteraksi dll dalam kehidupan sehari-harinya yang mengarah kepada kebiasaan yang lebih baik.Kalau saya mengibaratkan puasa dan tujuan hidup, kita bisa melihat contoh dari seekor ulat yang masuk ke dalam kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu dalam waktu sekitar seminggu. Seekor ulat saja berani untuk berpuasa, tidak makan, tidak minum, tidak ke mana-mana, tidak ghibah, tidak melihat yang tidak benar, tidak mendengar yang negatif selama satu minggu. Ulat berani bermetamorfosis dari seekor ulat yang jelek di dalam kepompong demi mencapai tujuan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.Dalam kasus ini, ketika seseorang ingin mencapai satu tujuan tertentu, maka ada harga yang mesti dibayar untuk mencapainya. Dan harga tersebut merupakan sesuatu yang pasti dan tidak bisa ditawar-tawar. Ulat ingin menjadi kupu-kupu membutuhkan waktu 7 hari, telur ingin menetas harus dierami selama 21 hari, manusia lahir harus melalui proses 9 bulan 10 hari. Tidak ada kesuksesan yang gratis, tidak ada pencapaian tujuan hidup tanpa perjuangan. Semuanya diperlukan proses, waktu dan kesungguhan untuk mencapainya. Sama dengan puas, yang ingin mencapai derajat ketakwaan, maka berpuasalah dengan cara yang benar, khusu dan ikhlas selama satu bulan penuh. Tapi kabar baiknya, siapapun bisa mencapai kesuksesan asalkan mau menempuh langkah-langkah dan hukum-hukum sukses tersebut, tanpa kecuali. Tidak peduli apakah seseorang itu laki-laki atau perempuan, anak orang kaya atau miskin, sekolah tinggi atau tidak, kalau menjalani hukum kesuksesan maka tujuan tadi bisa tercapai.Pertanyaannya adalah, apa langkah-langkah yang bisa mencapai kepada kesuksesan yang kita inginkan? Secara sederhana ada beberapa tahapan. Pertama, menentukan tujuan secara spesifik apa yang kita inginkan dalam kurun waktu tertentu, kedua membuat keputusan untuk membuat langkah-langkah dalam mencapai tujuan tersebut. Ketiga, fleksibel dalam menggunakan cara untuk mencapai tujuan, keempat memahami hukum proses bahwa untuk mencapai sesuatu membutuhkan waktu dan keterampilan tertentu, kembali membuat tujuan baru setelah tujuan sebelumnya tercapai.Pertama, menentukan tujuan secara spefisik. Kalau kita mencoba bertanya kepada sekelompok orang, apa tujuan hidup mereka pasti jawabannya variatif. Tapi yang jelas, hanya 5 persen di antara mereka yang memiliki tujuan yang spesifik. Selebihnya hanya tujuan yang ngambang yang tidak jelas cara pencapaiannya. Seperti, tujuan hidup adalah menjadi manusia yang berguna untuk nusa bangsa dan negara, menjadi manusia yang bermanfaat, dll.Tujuan-tujuan tersebut tidak salah, tapi tidak fokus. Dalam hidup ini ketiadaan fokus akan tujuan bisa mengaburkan cara pencapaiannya. Bisa saja tujuan-tujuan tadi tenggelam ditelan waktu karena otak kita kesulitan untuk membaca pencapaiannya. Tujuan-tujuan tadi memang menjadi sangat banyak bila di-breakdown dalam berbagai bidang kehidupan kita. Tujuan pencapaian finansial, kesehatan, karier, spiritual, relasi, keluarga, dll. Tidak mengapa, memang harus spesifik seperti itu.Dalam bidang finansial misalnya, berapa pendapatan bulanan yang kita jadikan tujuan tahun ini, tahun mendatang, dua tahun yang akan datang, 5 tahun yang akan datang dan bagaimana cara mencapainya, profesi apa yang bisa menunjang pendapatan tersebut. Dalam kesehatan, bagaimana cara memelihara kebugaran tubuh, pekerjaan apa yang apabila kita melakukannya akan sangat memiliki passion (gairah dan semangat) yang tinggi. Pun dalam spiritual, relasi dan keluarga. Bila kita sudah memiliki tujuan-tujuan tadi, langkah untuk mencapainya pun akan jauh lebih mudah ketimbang tujuan yang remang-remang. Pernah melihat lomba menembak? Sasaran tembak biasanya sebuah kayu persegi empat, kemudian diberi lingkaran, mulai dari lingkaran yang paling besar, kemudian mengecil, mengecil sampai yang terakhir hanya berupa titik. Titik terakhir inilah yang menjadi sasaran tembak. Kemungkinan untuk mengarahkan sasaran tembak kita akan jauh lebih mudah ketimbang mengarakan sasaran tanpa ada lingkaran-lingkaran tadi.Kedua, membuat keputusan untuk memulai melangkah dari langkah pertama sampai langkah terakhir. Memiliki tujuan saja tanpa membuat keputusan untuk mulai melangkah tidak memiliki arti apa-apa. Kebanyakan di antara kita terjebak dalam Bab yang pertama, Bab Niat. Lantas tidak tahu langkah berikutnya apa. Niat saja tidak cukup untuk mewujudkan sesuatu, akan tetapi harus juga didukung oleh langkah kongkrit mencapai tujuan tadi. Apakah dengan cara mengangkat telepon, menghubungi orang untuk membuat kesepakatan-kesepakatan tertentu, atau membuat janji pertemuan dengan orang untuk mendukung langkah kita dll. Intinya ada langkah kongkrit untu mendukung keputusan tadi.Ketiga, fleksibel dalam menggunakan cara untuk mencapai tujuan. Satu cara bisa saja berhasil dan bisa juga tidak berhasil mencapai tujuan. Artinya, kalau satu jalan berhasil mencapai tujuan kita dapat menyumpulkan memang itulah caranya. Namun apabila satu cara belum berhasil, jangan cepat putus asa. Ulangi kembali dengan cara lain yang berbeda sampai berhasil. Pernahkah anda mendengar seseorang menginginkan hasil yang berbeda sementara cara yang dia gunakan itu-itu terus? Dengan kata lain, kita tidak akan mendapatkan hasil yang berbeda kalau cara yang dilakukan sama. Kalau ingin memperoleh hasil yang berbeda, lebih bagus, lebih baik, maka cara yang dilakukan pun harus lebih baik dari cara sebelumnya.Dan yang terakhir, keempat memahami hukum proses. Hukum proses mengatakan bahwa untuk mencapai satu titik maka diperlukan waktu tertentu. Bisa cepat, bisa juga lambat. Dan ini artinya, untuk mencapai satu tujuan tertentu tidak ada istilah karbitan, jalan pintas, dll. Kalau dilakukan cara-cara tadi, maka hasilnya pun akan karbitan pula. Gelar sarjana harus dicapai dengan menyelesaikan 150 SKS. Kalau baru 75 SKS sudah selesai, maka gelar kesarjanaannya akan dituntut secara hukum. Dengan sendirinya orang tadi telah melakukan kriminalitas intelektual.Kalau kita memahami hidup ini dengan berbagai macam perangkatnya, maka kita akan merasa enak dalam menjalaninya. Tidak ada istilah protes, menyesal, sewot, kesal, apalagi bersungut-sungut karena semuanya sudah dipahami. Inilah yang dinamakan, kalau berani hidup maka harus dilengkapi dengan ilmu-ilmunya, keterampilannya, keahliannya dalam mengelola hidup ini. Dengan memiliki keterampilan hidup maka menjalani hidup ini akan jauh lebih mudah. Semoga. (*)

Jumat, 19 September 2008

MEREKA ADALAH INSPIRASIKU


Setiap langkah yang ku ayun
setiap detak jantung yg berdegub di dada ku
setiap aliran darah yang mengalir di nadiku
dan setiap doa yang ku sebut setiap hari
itu semua aku persembahkan pada mereka...
karena mereka adalah inspirasiku dalam mangarungi kehidupan ini
mereka adalah inspirasiku dalam meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat
tanpa mereka, hidup ini terasa hampa
saya ingin mereka tersenyum bangga padaku
saya ingin mereka tertawa lepas saat kita berada di atas kegembiraan

anakku, istriku...tunggu aku di puncak kesuksesanku

salam sukses selalu
yahya widodo

Selasa, 09 September 2008

PRINSIP DAN KEYAKINAN ADALAH KEKUATAN DIRI KITA

PRINSIP DAN KEYAKINAN ADALAH KEKUATAN KITA
by yahya widodo


Alkisah, di dalam sebuah hutan belantara hiduplah sebuah keluarga yang harmonis.
keluarga tersebut terdiri dari bapak, ibu dan seorang anak yang sudah menginjak dewasa.
pada suatu hari sang ibu tiba-tiba mendadak sakit keras karena terkena sengatan ular berbisa dan akhirnya sang ibu meninggal dunia.
sepeninggalan sang ibu, mereka amat sedih sekali dan keduanya sering termenung melamun teringat ibunya yang telah tiada.

untuk melupakan kenangan tentang ibu, sang bapak dan anak akhirnya memutuskan untuk pindah ke kota dan sekaligus mencari penghidupan yang layak di sebuah kota.
akhirnya esok paginya keduanya mulailah berkemas-kemas untuk berangkat, mereka menyiapkan gerobak beserta seekor kuda yang kurus kering yang akan di gunakan utk menarik gerobak tersebut
dan selang beberapa menit berkemas, berangkatlah mereka kekota.
karena merasa kasihan pada kudanya, akhirnya gerobak tersebut cuma dinaiki satua orang yaitu sang anak, sementara bapaknya berjalan kaki menuntun kuda tersebut yg sedang menarik gerobak.

setelah berjalan beberapa kilometer, akhirnya sampailah mereka sebuah desa yang pertama.
semua penduduk desa memperhatikan mereka, dan akhirnya ada seorang penduduk yang berkata " dasar anak tidak berbakti pada orang tua, masa' bapaknya di suruh jalan, sementara anaknya enak2an duduk di gerobak".
mendengar komentar pendudk tsb, akhirnya sang anak gantian turun dan berjalan kaki sementara sang bapak naik di gerobak dan melanjutkan perjalanan lagi.

setelah beberapa lama berjalan, akhirnya sampailah mereka melewati desa kedua
saat melewati desa kedua ini, salah satu penduduk desa ada yang komentar juga" dasar orang tua gak kasihan sama anak, anaknya disuruh berjalan kaki sementara bapaknya enak2an tiduran di gerobak".
merasa jengkel karena selalu di komentari penduduk desa akhirnya keduanya naik ke atas gerobak dan melanjutkan perjalanannya.

tidak beberapa lama akhirnya mereka sampailah melewati desa ke tiga.
di desa ketiga ini mereka mendapat komentar penduduk desa juga " dasar bapak dan anak gak punya rasa kemanusiaan, kuda kurus kering kayak gitu kok di pake narik gerobak"
akhirnya sang bapak dan anak, keduanya turun dari gerobak dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sambil menuntun kudanya.
belom lama mereka berjalan, ada salah satu penduduk desa yang mengomentarinya " lha wong punya gerobak dan kuda kok tidak di naiki, eee....malah berjalan kaki, dasar bodoh....."
mendengar komentar tsb, mereka marah dan jengkel, dan akhirnya mereka menarik gerobak dan kuda tersebut ke pinggiran jurang dan menjeburkannya ke dalam jurang yang amat dalam.


pembaca yang budiman

dari cerita di atas dapat di petik sebuah makna yang amat dalam tentang prinsip dan keyakinan.
jelas sekali sang bapak dan anak tidak mempunyai prinsip dan keyakinan, mereka selalu memperdulikan komentar orang lain, mereka tida fokus pada impian dan tujuannya utk supaya cepat sampai ke kota.
Begitu juga dengan anda, perkuat prinsip dan keyakinan anda tentang sesuatu yang akan mengantarkan anda ke jenjang kesuksesan
jangan perdulikan orang lain yg selalu mengomentari anda, karena sebenarnya mereka hanya akan mencuri impian anda, mencuri kesuksesan anda.


salam sukses

yahya widodo

Minggu, 07 September 2008

KETETAPAN HATI

Ketetapan Hati
Oleh : Andrie Wongso

Bertahun-tahun silam, ada seorang pemuda dari kota Malang Jawa Timur, berbekal pendidikan kelas 6 SD pun tidak tamat, dia mencoba mengadu nasib ke ibukota, sesampai di Jakarta dia mendapat pekerjaan sebagai seorang salesman di sebuah perusahaan sabun. Saat itu, film-film action kungfu dari Hongkong dan Taiwan sedang gencar masuk ke Indonesia. Karena merasa punya bekal ilmu kungfu, body menawan dan wajah yang oke, pemuda itu pun punya mimpi dan mencanangkan tekadnya, ingin menjadi seorang bintang film laga di Indonesia. Pengorbanan yang tidak tanggung-tanggung-pun dilakukan dengan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Namun sayang, nasib baik belum memihak kepadanya, kenyataan tidak seindah impian, kegagalan pun harus ikhlas diterimanya.Waktu terus berjalan, kegagalan yang lalu tidak menyurutkan langkahnya. Impian menjadi bintang film tambah menguat, bahkan target lebih besar ditancapkan, yakni ingin menjadi bintang film kungfu di Hongkong, persiapanpun dilakukan dengan lebih baik, Dari latihan fisik lebih keras dan doa pun mengiringi surat lamaran dengan foto-foto action yang di kirim ke perusahaan Eterna Film di Hongkong.Tidak beberapa lama kemudian, surat balasan datang, memberitahu bahwa ia diterima menjadi bintang film di Hongkong. "Ya Tuhaaann... impianku jadi kenyataan!" teriaknya kegirangan. berita gembira itu pun langsung menyebar. Segala persiapan dia lakukan. Saat menikmati kegembiraannya, tiba-tiba sebuah surat datang kembali. Beritanya sungguh menyedihkan. Akibat cuaca buruk yang berkepanjangan,terpaksa syuting film harus ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan...perasaan sedih spontan menyelimutinya..tubuhnya lemas, lunglai karena tidak ada kepastian kapan akan berangkat. Kegembiraan pun langsung berubah menjadi kemuraman. "Apakah ini pertanda memang aku tidak ditakdirkan jadi bintang film di Hongkong?"keluhnya dalam hati. Batin pemuda itu terus bergejolak, antara tetap bertahan dengan impian besarnya untuk jadi bintang film atau menyerah Perasaan pemuda itu tidak menentu. Pikirannya goncang. Tarikan kuat di hatinya untuk terus bertahan bertarung sangat keras dengan godaan untuk menyerah. Tiba-tiba, dia ingat kata-kata motivasi yang sering diajarkan oleh ayahnya, " Selama gunung masih menghijau, jangan takut kehabisan kayu bakar." sontak, kata pepatah motivasi itu langsung kembali membangkitkan semangatnya. "Aku harus bertahan. Aku pasti bisa menjadi bintang film di hongkong, Aku tidak boleh menyerah dan tidak akan menyerah! Ketetapan hatiku tidak akan goyah!!!"Tiga bulan kemudian.. dengan ketetapan hati yang dilandasi kebulatan tekad untuk tetap bertahan itu, akhirnya panggilan untuk berangkat main film datang. Pemuda itu berhasil menggapai impiannya, menjadi bintang film Hongkong yang mengambil lokasi syuting di Taiwan.Sungguh, kemenangan perang batin yang luar biasa, Keyakinan kuatnya untuk menjadi bintang film terjawab sudah. Proses perjuangan yang dilandasi ketetapan hati itu akhirnya mengkristal, menjadi sebuah kekayaan mental dan menjadi karakter bagi pemuda tadi, sehingga berguna di kemudian hari dan menjadi bekalnya meraih sukses di berbagai bidang yang dia tekuni.

Pembaca yang budiman,

KETETAPAN HATI, mutlak dimiliki bagi setiap orang yang ingin meraih kesuksesan. Kualitas dan kapasitas manusia untuk bertahan dalam badai kehidupan sangat ditentukan oleh keuletan dan ketetapan hati yang dimiliki. Saat kita telah memilih untuk bertahan, hati nurani pun pasti akan ikut berbicara. Dan, jika diperkuat dengan tindakan nyata, maka kekuatan ketetapan hati seperti itu akan didengar oleh Tuhan. Dan Tuhanpun pasti akan membantu mewujudkan impian kita melalui cara-Nya, yakni dengan cara yang terbaik dan sering tidak terduga-duga. Dan, inilah sebuah kebahagiaan sekaligus kebanggaan bagi saya, Sebab, orang yang mengalami dan yang paling tahu tentang kisah tersebut, yakni pemuda tadi, adalah saya sendiri Andrie Wongso. Kuatkan tekad, tetapkan hati. Raih kesuksesan !! sebab Success is my right!!!

Jumat, 05 September 2008

BULU ANGSA

Bulu Angsa
Oleh : Haryo Ardito

Pada abad ke sebelas ketika itu Bao Zheng seorang hakim yang dikenal adil dan bijaksana pada jaman Dinasti Song Utara sedang menangani sebuah kasus fitnah yang dilakukan oleh seorang warga kota Kaifeng di Provinsi Henan karena persaingan usaha. Pria separuh baya itu telah terbukti menyebarkan kata-kata fitnah yang sangat merugikan pengusaha lainnya.Didalam persidangan Hakim Bao menjatuhkan hukuman denda sebesar seratus tael perak dan jika tak sanggup membayar maka sebagai gantinya harus mendekam di penjara selama satu tahun.Pria terdakwa itu menangis tersedu-sedu mohon ampun seraya meminta keringanan hukuman."Baiklah" kata Hakim Bao "Kamu akan mendapatkan keringanan hukuman namun ada syarat yang harus kamu lakukan.""Apa itu yang mulia?" Tanya pria itu penuh harap.Hakim Bao meminta para pengawal untuk membawa pria itu ke sebuah dataran diatas sebuah bukit dimana angin berhembus dingin dan kencang.Kemudian salah satu pengawal mengeluarkan sebuah kantung kecil berisi segenggam bulu angsa."Bulu-bulu angsa ini akan disebarkan dan tugas kamu adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya bulu-bulu angsa itu, setiap helai bulu angsa bernilai satu tael perak.Saat kantung dibuka, maka bulu-bulu angsa itu langsung beterbangan tinggi disapu angin yang bertiup sangat kencang. Pria itu bergegas berlari kesana kemari berusaha menangkap bulu-bulu angsa itu.Alhasil setelah beberapa jam, pria itu hanya memegang dua helai bulu angsa ditangannya. Dengan lunglai pria itu pun menerima keputusan hukuman yang telah dijatuhkan oleh Hakim Bao."Bulu-bulu angsa itu ibarat kata-kata yang telah kau ucapkan, seperti halnya bulu-bulu angsa yang beterbangan dan sungguh tidak mudah untuk ditangkap kembali, sama dengan kata-kata yang terlanjur kau keluarkan dari mulutmu, sungguh sulit untuk menariknya kembali" kata Hakim Bao"Lain kali berhati-hatilah dalam berucap" kata Hakim Bao menutup persidangan.

TUHAN PUN TAHU

Tuhan Pun Tahu
Oleh : Andrie Wongso

Alkisah, ada seorang pelukis yang sangat terkenal karena lukisannya yang indah, halus, teliti, detail, dan seindah objek apapun yang dilukisnya. Raja sangat menyukai dan mengagumi karya-karya si pelukis. Sebagai tanda penghormatan, penghargaan, dan keinginan untuk mengabadikan karya seni seorang seniman besar yang pernah ada di negeri itu, raja membuatkan sebuah monumen besar yang nantinya di atas monumen itu terpampang lukisan yang akan dikerjakan oleh si pelukis. Raja berharap, seluruh rakyat negeri itu akan mengenang dan menikmati karya seni yang tinggi hingga bertahun-tahun ke depan, sampai ke generasi selanjutnya. "Baiklah rajaku, hamba akan memenuhi harapan baginda" janji si pelukis. Setelah monumen berdiri dengan megah di tengah kota, si pelukis mulai membuat sketsa kasar, menghaluskan, dan menambahkan berbagai ornamen cantik di sana-sini. Disusul dengan membuat campuran berbagai macam cat warna, mengoleskannya dengan seksama. Masyarakat pun setiap hari bergantian berkerumun dan dibuat terkagum-kagum atas lukisan besar yang sedang dibuat itu. Dan bila lukisan telah utuh dikerjakan, setiap hari si pelukis datang ke sana, ada saja detail yang dibenahinya, pokoknya lukisan yang indah itu serasa belum memuaskan si pelukis. Temannya yang ikut membantu pekerjaan besar itu menyapa dan bertanya kepadanya, "Sobat, begitu lama kamu mengerjakan proyek ini. Lukisanmu ini ada di atas bangunan yang begitu tinggi, orang-orang yang menikmati lukisanmu memuji keindahannya dan tidak melihat sedikitpun kekurangannya. Udahlah, anggap saja sudah selesai tuntas. Dari tempat yang begitu tinggi, Jika ada kekurangan sedikit-sedikit, memangnya siapa yang akan tahu?" "Yang tahu kekurangannya adalah aku dan Tuhanku" jawab si pelukis serius. Sebenarnya melukis sama seperti menjalani kehidupan ini. Setiap perbuatan atau kesalahan yang kita lakukan, belum tentu orang lain tahu, tetapi setidaknya kita sendiri yang tahu dan pastinya Tuhan juga tahu. Jika ingin hasil kerja yang terbaik, kerjakan sebaik-baiknya, semaksimal mungkin. Bukan atas dasar penilaian orang lain. Jika ingin berbuat baik, lakukan dengan ketulusan yang ada di dalam diri, karena hanya kita tahu dan Tuhan pun pasti tahu".

Pembaca yang budiman,

Profesionalisme adalah sikap kerja yang mandiri, berdedikasi, menginginkan hasil yang maksimal dengan bekerja sebaik-baiknya. Bukan atas dasar penilaian orang lain semata, tetapi karena memang standar kualitas kita yang unggul.Juga sama dengan menjalani kehidupan ini. Setiap perbuatan kita, berbuat salah maupun disalahi oleh orang lain. Mungkin tidak ada orang yang tahu, tetapi sekurang-kurangnya kita dan Tuhan lah yang tau, tempat kita mempertanggungjawabkan setiap perbuatan kita hingga akhir kehidupan ini. Di kesempatan yang berbahagia ini pula, saya mengucapkan selamat menjalani ibadah puasa. bagi saudara-saudara saya umat Islam. Ketulusan dan niat kita menjalankan perintah nabi adalah cermin ketaqwaan kita kepada sang Khalik. Nikmat mencapai kemenangan ada di rasa syukur dan ketulusan kita menjalaninya hingga tuntas. Semoga....

Kamis, 04 September 2008

RAHASIA HIDUP SUKSES DAN BAHAGIA

Rahasia Hidup, Sukses, Dan Bahagia
Oleh : Gim Hok

Selama hidup ada 2 kata yang sangat penting dan menjadi fokus perhatian saya, yaitu hidup dan sukses. Pertanyaan-pertanyaan tentang hidup mulai memenuhi pikiran saya ketika saya mulai menanjak dewasa. Siapakah saya? Dari mana saya berasal? Untuk apa saya berada di sini? Apa makna dan tujuan hidup ini? Apa yang terjadi ketika saya meninggal? Adakah Tuhan, Sang Pencipta? Siapa dan di manakah Dia?
Pertanyaan-pertanyaan tentang sukses juga mengusik pikiran saya. Apakah sukses itu? Apakah sukses sebagai seorang manusia? Bagaimana saya mendefinisikan sukses hidupku? Apa yang paling penting untuk menjalani hidup sebagai seorang sukses?
Dua kata ini, saya yakin, juga pernah menghampiri pikiran Anda dan setiap manusia yang hidup di dunia ini. Dan selama hidup kita selalu dalam pergelutan untuk mencari dan memberi makna atas dua kata ini. Dan kita terus melakukannya hingga kita menutup mata untuk terakhir kalinya.
Anthony Robbins mengatakan questions are answers. Dalam setiap pertanyaan terkandung jawaban kalau kita sungguh-sungguh mencarinya. Keberanian mempertanyakan adalah kekuatan yang luar biasa, ketika kita siap menghadapi ketidakpastian dan kebingungan dalam pencarian tersebut. Konfusius mengatakan, kebingungan adalah awal dari pencerahan. Ketika kita siap untuk menapaki jalan yang berbeda, maka hidup kita akan berubah dan tidak sama lagi.
Menurut saya, pertanyaan atas hidup dan sukses merupakan pertanyaan yang perlu kita ajukan kepada diri dan mencari jawaban dalam perenungan sedini mungkin dalam hidup. Bukan ketika kita sudah tua dan menunggu hari-hari terakhir. Dan mengajarkan anak-anak muda untuk hal yang sama merupakan hadiah tak ternilai sebagai orang tua.
Sebenarnya ada benang merah untuk dua kata ini, yaitu satu kata: bahagia. Setiap manusia dalam hidupnya berusaha menjalani hidup yang sukses. Dan kehidupan yang sukses adalah kebahagiaan. Dalai Lama & Howard Cutler mengatakan dalam bukunya The Art of Happiness, tujuan hidup manusia adalah untuk meraih kebahagiaan. Dengan demikian, hidup yang sukses adalah menjalani hidup sehari-hari penuh dengan kebahagiaan.
Lalu bagaimana kita mencapai kebahagiaan? Semua dimulai dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atas hidup dan sukses. Ajaran-ajaran dan kitab-kitab suci agama memberikan tuntunan dalam pencarian ini. Buku-buku bagus juga merupakan sahabat terbaik dalam proses ini. Perenungan merupakan kondisi yang paling tepat. Dan kuncinya terletak pada cara kita menjalani jawaban tersebut. Pemegang kuncinya adalah kita masing-masing, dan orang yang berhak membuka pintu, memasuki, dan menjalani jalan baru itu juga tidak dan bukan lain adalah kita masing-masing.
Lalu di mana tempat dan sumber jawaban atas pertanyaan atas hidup, sukses dan kebahagiaan? Temukan jawabannya dalam cerita berikut.
Konon, setelah Sang Pencipta menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, dan manusia, maka tinggal satu tugas terakhir, yaitu meletakkan rahasia hidup di tempat yang tepat. Manusia baru dapat menemukannya pada saat dia telah mencari-carinya dan siap untuk menerimanya. Maka Sang Pencipta memanggil para malaikat dan memberi tugas ini. Para malaikat pun mulai berembuk dan berdiskusi .
Salah satu malaikat memberikan usul, "Bagaimana kalau kita meletakkan rahasia itu di atas gunung paling tinggi? Manusia tidak akan menemukannya di sana."
Atas pertanyaan ini malaikat yang lain menjawab, "Kita telah menciptakan manusia dengan ambisi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan, mereka pada akhirnya akan mendaki bahkan gunung yang paling tinggi sekalipun."
Lalu, yang lain memberi saran, "Bagaimana kalau rahasia itu disembunyikan di dasar samudera yang paling dalam?"
Terhadap saran ini, yang lain menjawab, "Kita telah menciptakan manusia dengan kemampuan imajinasi tanpa batas dan keinginan yang meluap-luap untuk menjelajahi dunianya, cepat atau lambat, manusia bahkan akan mencapai samudera yang paling dalam sekalipun."
Akhirnya malaikat yang paling tua muncul dengan satu solusi: "Mari kita sembunyikan rahasia hidup di tempat yang paling akhir dicari manusia, suatu tempat yang hanya akan dia datangi bila dia telah mencoba semua kemungkinan dan telah siap menerimanya." Lalu semua bertanya, "Di manakah tempatnya?"
Malaikat yang paling tua itu menjawab, "Kita akan menyimpannya jauh di dalam hati nurani setiap manusia."
Semua malaikat setuju, dan akhirnya diputuskan rahasia hidup disimpan di sana. Sejak itu dan sampai sekarang rahasia terbesar itu tersimpan di dalam hati manusia yang paling dalam, menunggu siapa pun yang telah siap untuk menerimanya.
Sudahkah kita mencari dan menemukannya?
Mari kita lakukan sebelum semuanya terlambat.