Reviewmu.com

Minggu, 15 Februari 2009

THE PURSUIT OF HAPPINESS

Semalam saya meng”hypnosis” diri saya sendiri dengan menonton sebuah film yang sangat menggugah inspirasi dan motivasi diri. Film untuk berjudul “the Pursuit of Happyness” atau dalam bahasa Indonesianya adalah mengejar kebahagiaan. Mengapa film itu bisa menghypnosis saya? Ya karena di film tersebut sarat dengan pelajaran hidup yang pada akhirnya menarik perhatian dan juga menyadarkan saya untuk berubah dan berkarya lebih baik lagi untuk mencapai kebahagiaan
Kebahagiaan adalah goal dan tujuan hidup semua orang. Bukankah orang bekerja untuk mencari uang? Ya benar orang bekerja untuk mencari uang, tetapi uang hanyalah tujuan sementara, setelah kita peroleh uang pada akhirnya uang dibelanjakan untuk mencari dan memenuhi tuntutan kepuasan batin atau kebahagiaan
The Pursuit of Happyness, banyak mengajarkan kepada kita sebuah ikhtiar yang luar biasa dari seorang Chris Gardner yang diperankan oleh aktor kulit hitam William Smith. Awalnya ia hanyalah seorang sales penjual sebuah alat untuk kedokteran yang dibuatnya sendiri. Ia pasarkan produknya ini dengan selalu menentengnya kesana kemari masuk dari dokter satu ke dokter lainnya. Beberapa insiden terjadi padanya dimana alat yg dibuatnya itu dicuri orang.
Karena penghasilan yang tidak menentu keluarganya menjadi kurang harmonis, selalu saja Chris Gardner ceckcok dengan istrinya, karena jarang sekali Chris membawa pulang uang dan dianggap melakukan pekerjaan yang sia-sia. Mereka dikaruniai satu orang anak laki-laki yang masih kecil. Karena tidak kuat lagi menjalani hidup dengan Chris, istrinya meninggalkannya untuk bekerja di kota lain.
Dengan tetap bersemangat Chris tetap bekerja dengan keyakinan dirinya. Namun penjualan yang tidak menentu mengakibatkan ia tak mampu membayar pajak dan akhirnya hidup menggelandang dengan anaknya, yang kadang harus diajaknya tidur di toilet stasiun kereta api atau di tempat penampungan gelandangan / tuna wisma.
Dengan semangat yang gigih akhirnya ia bisa diterima bekerja menjadi calon broker dimana harus magang tanpa dibayar sepeserpun selama 6 bulan. Dengan segala keterbatasannya ia bekerja lebih keras mengatur waktunya. Ia jalani proses magangnya dengan baik, ia lakoni juga tetap menjual sebagai sales alat yg dibuatnya sendiri, ia harus pontang panting mengantri dengan anaknya supaya memperoleh tempat tidur di tempat penampungan tuna wisma. Kadang ia harus berlari menuju kantornya karena sdh tidak uang disakunya untuk naik kendaraan.
Kegigihan yang luar biasa dan keyakinannya untuk sukses pada akhirnya membuat apa yang diperbuatnya membuat orang bersimpati kepadanya. Walau hidup dengan segala keterbatasan bahkan menggelandang ia tetap sanggup menyelesaikan masa magangnya dengan hasil yang memuaskan. Akhirnya setelah 6 bulan masa magangnya Chris Gardner diangkat menjadi seorang broker dan beberapa tahun kemudian dia berhasil menjadi seorang broker terkenal yang memiliki kekayaan fantastik.
Film itu mengajarkan kepada kita bahwa usaha dan ikhtiar yang tiada henti pasti akan mendapatkan jalannya. Tangisan dan segala kesedihan yang dialami Chris adalah pemicu motivasi di dalam dirinya untuk berubah ke arah yang lebih baik. Ia terus mengejar dan mengejar sebuah kebahagiaan yang di cita-cita kannya. Ia pun kembali menangis penuh bahagia dan haru saat bisa menjadi broker.
Terkadang kita terlalu cengeng, mudah patah semangat disaat usaha-usaha yang kita lakukan mengalami jalan buntu. Kita mudah berhenti di saat “belum berhasil” meraih apa yang kita cita-citakan. Kita mudah loyo dan berhenti mengejar kesuksesan di saat kendala mendera kita. Padahal kendala, ke”gagal”an atau ke”belum berhasil”an adalah sebuah pelajaran, sebuah ajang penempaan bagi diri kita untuk menjadi matang di saat telah mencapai kebahagiaan nantinya.
Mulailah sekarang untuk terus berlari mengejar kebahagiaan, jangan pernah berhenti, jika terjatuh bangkitlah lagi seperti saat anda masih kanak-kanak dan balajar berjalan. Anda tidak pernah berhenti belajar berjalan walaupun sering jatuh bangun saat belajar berjalan. Bukankah anda pernah mengalami keberhasilan di masa kanak-kanak anda dulu. Milikilah kembali semangat kanak-kanak anda dulu, dan saksikan film “the Pursuit of Happyness” sebagai therapy self hypnosis bagi anda.
Kebahagiaan menanti anda … dan kejarlah untuk anda miliki sekarang juga. (Kapan2 kopdarnya sambil nonton bareng the Inspiration Film kayak gini ya ….)